Minggu, 20 Januari 2013

Struktur PWNA Jawa Tengah Periode 2012-2016



SUSUNAN
PIMPINAN WILAYAH NASYIATUL ‘AISYIYAH JAWA TENGAH
PERIODE MUKTAMAR XII (TAHUN 2012 – 2016)


Ketua Umum                                     : Lisda Farkhani, S.Psi.Psi
Ketua I              (Bidang Organisasi)    : Navi Agustina, ST
Ketua II (Bidang Keislaman)                 : Ayu Marlina, S.Ag
Ketua III (Bidang Kaderisasi)               : Dian Rahmawati, S.Pd.I
Ketua IV (Bidang Kemasyarakatan)     : Erna Ratmawati, S.Psi
Ketua V (Bidang  Pendidikan)               : Azizah Herawati, S.Ag


Sekretaris Umum      : Amin Nurita F.A, ST,M.Pd
Sekretaris I                  : Alifah Moedmainah, SH
Sekretaris II                : Eliyani Dwi Pahlevie, S.Pd


Bendahara Umum    : Purwati, S.Pd
Wakil Bendahara        : Siti Syarifah, S.Pd.I

DEPARTEMEN-DEPARTEMEN :

Departemen Komunikasi, Informasi dan Kehumasan
Ketua                          : Icuk Salabiyati, S.S
Sekretaris                    : Emi Widiyanti
Anggota                      :  Siti Zuhriyatun Nurrohmah

Departemen Pengembangan Organisasi dan Kerjasama
Ketua                          : Isnawati Miladiyah, S.Ag
Sekretaris                    : Lu’lu Agustina Primadani, S.Pd.I
Anggota                      : Aprilia Dwi M, S.Pd
                                     

Departemen Dakwah
Ketua                          : Hj. Makmuroh, SH
Sekretaris                    : Siti Anik Nuryati, S.Ag
Anggota                      : Alfyiah, S.Ag

Departemen Kader
Ketua                          : Elma Baroroh, S.Ag
Sekretaris                    : Subiyani, S.Th.I
Anggota                      : Retno Wahyu W
                                     
Departemen Ekonomi
Ketua                          : Iffatunisa Febriani
Sekretaris                    : Anita Verawati
Anggota                      : Hilyah Ahyani
                                     Nusaibah Ratnasari
                                      
Departemen Sosial
Ketua                          : Retno Yuniarti, S.Ag
Sekretaris                    : Asni Nurlaela, S.Ag
Anggota                      : Fitri Nugraheni, S.Kom

Departemen Pendidikan
Ketua                          : Irawati, Muhaiminah
Sekretaris                    : Nila Masnuri Yunita, S.Pd
Anggota                      : dr. Mutmainah





                                     

Rabu, 12 Desember 2012

Penelitian Diskriptif



TUGAS   BAHASA INGGRIS (TRANSLATE PENELITIAN DESKRIPTIF)
NAMA                        : AMIN NURITA FAJAR ASTUTI
NIM                            : 0102512075
PROGRAM STUDI   : MANJEMEN PENDIDIKAN
 (Konsentrasi Kepengawasan Sekolah)

Descriptive Research           
Descriptive research involves collecting data in order to test hypotheses or answer questions concerning the current status of the subject of the study. A descriptive study determines and reports the way things are. One common type of descriptive e research involves assessing attitudes or opinions towards individuals, organizations, events, or procedures; pre-election political polls and market research surveys are examples of this type of descriptive research. Descriptive data are typically collected through a questionnaire survey, an interview, or observation.
Descriptive research sounds very simple; there is considerably more to it, however, than just asking questions and reporting answers. Since one is generally asking questions that have not been asked before, instruments usually have to be developed for specific studies; instruments development requires time and skills. A major problem further complicating descriptive research is lack of response-failure of subjects to return questionnaires or attend to scheduled interviews. If the response rate is low, valid conclusions cannot be drawn. For example, suppose you are doing a study to determine attitudes of principals toward research. You send a questionnaire to 100 principals and ask the question, “Do you usually cooperate if asked to cooperate if asked to participate in a research study?” Suppose 40 principals respond and they all answer “yes.” Could then conclude that principals cooperate? No! even though all those who responded said “yes,” those 60 who did not respond may never cooperate with research efforts. After all, they did not cooperate with you! Observers must be trained and forms must be developed so that data will be collected objectively and reliably.

Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif melibatkan pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status subjek penelitian. Sebuah studi deskriptif menentukan dan melaporkan situasi yang ada. Salah satu jenis umum dari penelitian deskriptif  melibatkan sikap menilai atau pendapat terhadap individu, organisasi, peristiwa, atau prosedur, jajak pendapat pra-pemilihan politik dan survei penelitian pasar adalah contoh dari jenis penelitian deskriptif. Data deskriptif biasanya dikumpulkan melalui survey, kuesioner, wawancara, atau observasi.
Penelitian deskriptif terdengar sangat sederhana, ada jauh lebih dari itu, bagaimanapun juga, dari sekedar bertanya dan melaporkan jawaban. Karena salah satu umumnya mengajukan pertanyaan yang belum ditanyakan sebelumnya, instrumen biasanya harus dikembangkan untuk studi tertentu, penyusunan instrumen membutuhkan waktu dan keterampilan. Masalah utama yang rumit pada penelitian deskriptif adalah kurangnya respon-kegagalan subyek untuk kembali mengisi kuesioner atau menghadiri wawancara dijadwalkan. Jika tingkat respon rendah, kesimpulan yang valid tidak dapat ditarik. Sebagai contoh, misalkan Anda sedang melakukan penelitian untuk menentukan sikap kepala sekolah terhadap penelitian. Anda mengirim kuesioner kepada 100 kepala sekolah dan bertanya, "Apakah Anda biasanya bekerja sama jika diminta untuk bekerja sama jika diminta untuk berpartisipasi dalam studi penelitian?" Misalkan 40 kepala sekolah merespon dan mereka semua menjawab "ya." Kemudian bisa menyimpulkan bahwa pelaku bekerja sama? Tidak ada! meskipun semua orang yang menanggapi mengatakan "ya," mereka 60 yang tidak menanggapi mungkin tidak pernah bekerja sama dengan upaya penelitian. Setelah semua, mereka tidak bekerja sama dengan Anda! Pengamat harus dilatih dan bentuk harus dikembangkan sehingga data akan dikumpulkan secara obyektif dan andal.

Sabtu, 06 Oktober 2012

TUGAS III BAHASA INGGRIS (LATIHAN 13) MP (KEPENGAWASAN SEKOLAH)





NAMA                        : AMIN NURITA FAJAR ASTUTI
NIM                            : 0102512075
SEMESTER                : 1
PROGRAM STUDI   : MANJEMEN PENDIDIKAN
 (Konsentrasi Kepengawasan Sekolah)
DOSEN                      : Dr. Achmad Sopyan, M.Pd




Latihan 13
1.        The dramatic solution of this murder shows why the police are depending more and more on the sketch technique to help them catch criminals.
(Solusi yang dramatic dari pembunuhan ini menunjukkan mengapa Polisi semakin tergantung pada teknik pembuatan sketsa untuk membantu mereka (Polisi) dalam menangkap para penjahat.
2.        Police have long been aware of the possible mistakes of witnesses.
(Polisi telah lama menyadari timbulnya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dari para saksi.
3.        Most of the important arrest in the last ten years were the result of the making of sketches.
(Kebanyakan dari tahanan-tahanan yang penting selama 10 tahun yang terakhir adalah akibat dari pembuatan sketsa).
4.        The process of modernization can include the introduction of modern technology to the village and villagers.
(Proses modernisasi dapat meliputi masalah pengenalan tekhnologi modern kepada desa dan orang-orang desa).
5.        A more important object in this case is not the villages but the villagers.
(Sebuah objek yang lebih penting dalam persoalan ini bukan desanya tetapi orang-orang desanya).
6.        The basic problem is not the transfer of technology.
(Masalah yang mendasar bukan pengalihan teknologi).
7.        Suddenly the ox-like creature stood upright like a man.
(Tiba-tiba makhluk yang menyerupai  sapi jantan itu berdiri tegak lurus seperti manusia).
8.        Another great puppet-making nation is Turkey.
(Bangsa pembuat wayang yang lainnya adalah bangsa Turki).
9.        At one time, Turkish power and influence covered the areas from venice to the border of India.
(Pada suatu ketika, kekuasaan dan pengaruh bangsa Turki meliputi daerah-daerah dari Venesia sampai ke batas Negara India).
10.    Most of the young ladies, whose average age is about 20, have come to Berlin in the past 18 months.
(Kebanyakan wanita-wanita muda, yang usia rata-ratanya kurang lebih 20 tahun, telah datang ke Berlin dalam masa 18 bulan terakhir).
11.    Bond’s thoughts went back to his las interview with the head of  the Brithis Secret Servic in London.
(Pikiran-pikiran Bond menerawang kembali ke intervewnya yang terakhir dengan Pimpinan Dinas Rahasia Inggris di London).
12.    The work of successful double agent  can destroy the work and lives of dozens, perhaps hundreds, of  other agents.
(Kerja agen ganda yang us-rat dapat merusak pekerjaan dan nyawa berdosin-dosin, mungkin berates-ratus agen yang lain).
13.    The invention of the steam engine was also a great help.
(Penemuan mesin uap juga merupakan sebuah bantuan yang besar).
14.    This method of mass production is very pratical and efficient.
(Metode produksi masal ini sangat praktis dan efisien).
15.    Recently American TV film producers seem to have developed a liking for producing films which have persons of extraordinary abilities as their leading characters.
(Baru-baru ini produser-produser film TV Amerika tampaknya telah mengembangkan suatu kesukaan untuk membuat film-film yang memiliki orang-orang berkemampuan luar biasa sebagai pemeran-pemeran utama mereka).
16.    This leading character, Colonel steve Austin, played by Lee Majors, was an austronauts who had a terrible accident when he was on duty as test pilot.
(Pemeran /actor utamanya,yang bernama Colonel Steve Austin, yang dimainkan oleh Lee Majors adalah seorang astronot yang mengalami sebuah peristiwa yang mengerikan ketika dia dalam tugas sebagai seorang pilot pengetes pesawat).
17.    A young child with eyes like like those of a wild animal sat leaning against the bars of a wooden cage.
(Seorang anak muda yang memiliki mata seperti mata seekor binatang liar duduk bersandar pada jeruji-jeruji dari sebuah sangkar kayu).
18.    His parents, who lived in a small poor hut at Tampico, Mexico could do not nothing but look at each other helplessly.
(Orang tuanya, yang hidup di dalam sebuah gubuk yang kecil di Tampico, Mexico, tidak dapat berbuat apa-apa kecuali saling memandang tanpa daya).
19.    An artist at the Bureau of Technical Service of the New York Police Departement was patiently questioning the witnesses, one at a time.
(Seorang artis pada biro pelayaran teknik dari departemen Kepolisian New York dengan sabar menanyai para saksi, satu persatu).
20.    The face of a youth with a large round nose and high forehead was formed.
(Muka seorang anak muda dengan hidung yang besar dan bulat serta dahi yang besar terbentuk).
21.    The small piano in the home of the Handel Family was moved to the attic.
(Piano kecil di dalam rumah keluarga Handel dipindah ke loteng).
22.    More than 2,500 years later, around 1020 A.D., the eastern Javanese began to influence the Balinese ang among other things they introduced the mixture of Hinduism and animism which can still be felt in modern Bali.
(Lebih dari 2,500 tahun kemudian di sekitar tahun 1020 Masehi, Jawa Timur mulai mempengaruhi Bali dan diantaranya mereka memperkenalkan percampuran kepercayaan antar paham Hindu dan animism yang masih dapat dirasakan sampai sekarang di daerah-daerah Bali sekarang ini).
23.    The natural beauty of this country has caused it to be called “the Playground of the Middle East”.
(Keindahan alami dari Negara ini telah menyebabkan Negara itu mendapat julukan “The Playground of the Middle East).
24.    Preparing the meals for the day often does not leave much time for other house-hold chores.
(Penyiapan makanan untuk hari itu sering tidak menyisakan banyak waktu untuk pekerjaan-pekerjaan rumah tangga lainnya).
25.    The first thing that caught my eyes were some flames dancing against the dark sky.
(Hal yang pertama yang dapat saya lihat adalah beberapa nyala api yang menari-nari di langit yang gelap (kegelapan malam)).


Amin Nurita Fajar Astuti
NIM: 0102512075